24 March 2015

Layanan dan Terminologi Cloud Computing

Layanan Cloud Computing
NIST juga membagi 3 layanan dasar yang ditawarkan dalam cloud computing, yaitu : Software as a Service (SaaS), Platfrom as a Service (PaaS), dan Infrastructure as a Service (IaaS).


  • Software as a Service (SaaS)
Software as a Service (SaaS) adalah layanan dari cloud computing, dimana pengguna dapat menjalankan perangkat lunak (software) yang telah disediakan oleh penyedia layanan melalui penjelajah web yang terpasang di perangkat pengguna. Pengguna tidak perlu tahu bagaimana cara membuat maupun menkonfigurasi software tersebut. Pengguna cukup tahu bahwa software bisa digunakan dengan baik. Contoh dari layanan Software as a Service (SaaS) seperti Office365, GoogleDocs, Adobe Creative Cloud, dsb.
  • Platform as a Service (PaaS)
Platfrom as a Service (PaaS) adalah layanan dari cloud computing yang menyediakan wadah untuk sebuah aplikasi berjalan pada cloud. Sebuah wadah yang dapat berjalan disemua kondisi. Dengan adanya platform dapat memberikan kemudahan bagi developer untuk membangun aplikasi dan memindahkan aplikasi tersebut kedalam cloud. Platform-platfrom yang dibutuhkan harus memiliki elemen-elemen dasar seperti Workflow engine, Development tools, Testing environment, Integrating database, dan Third-party tools and services.
  • Infrastructure as a service (IaaS)
Infrastructure as a Service (IaaS) adalah layanan dari komputasi awan yang menawarkan sumber daya komputasi sebagai layanan yang dapat digunakan. Sumber daya komputasi yang ditawarkan seperti : memory, CPU, storage, network, dan ruang pusat data. Seolah-olah penyedia layanan cloud computing menyediakan satu komputer kosong yang dapat diisi dengan sistem operasi sesuai dengan keinginan pengguna. Selain sistem operasi, pengguna juga memiliki kontrol atas CPU, storage, dan mungkin kontrol komponen network.


Terminologi Cloud Computing


Menurut terminologinya, cloud computing sering menggunakan beberapa terminologi sebagai berikut: Public Cloud, Private Cloud, Hybrid Cloud, dan Community Cloud.
  • Public Cloud
Infrastruktur dan layanan cloud computing diperuntukan untuk masyarakat umum. Dalam penggunaannya pelanggan bisa melakukan proses resgistrasi ataupun bisa memakai layanan secara langsung. Layanan public cloud ada yang berstatus gratis dan ada juga yang berstatus berbayar.
  • Private Cloud
Infrastruktur dan layanan cloud computing diperuntukan untuk pihak yang terbatas seperti internal dari organisasi / perusahaan. Dalam private cloud biasanya suatu departemen IT akan berperan secara langsung sebagai penyedia layanan (service provider) dan departemen yang lain (yang masih satu lingkungan) akan menjadi pengguna. Sebagai penyedia layanan (service provider), department IT harus bertanggung jawab agar layanan dapat berjalan dengan baik.
  • Hybrid Cloud
Layanan ini merupakan gabungan dari layanan public cloud dan private cloud. Dengan menggunakan hybrid cloud suatu organisasi atau perusahaan dapat memilih proses bisnis mana yang bisa ditanamkan pada public cloud dan proses bisnis mana yang bisa ditanamkan pada private cloud.
  • Community Cloud
Infrastruktur dan layanan cloud computing digunakan oleh beberapa organisasi yang menjadi satu komunitas.

12 March 2015

Pengertian dan Karakteristik Cloud Computing





Pengertian Cloud Computing
Cloud computing yang dalam istilah bahasa indonesia bisa disebut denga "komputasi awan " adalah sebuah model komputasi atau computing, dimana sumber daya seperti processor, storage, network, dan software menjadi abstrak dan diberikan sebagai layanan dijaringan internet menggunakan pola akses remote. Dalam sistem Cloud computing, ada pergeseran beban kerja yang signifikan. Komputer lokal tidak lagi harus melakukan semua beban kerja ketika menjalankan sebuah aplikasi. Jaringan komputer yang membentuk “awan”lah yang akan menangai hal tersebut. Komputasi ini terdiri dari lima karakteristik utama, tiga model layanan utama, dan 3 model terminologi.

Bagi orang awam mungkin penjelasan diatas masih belum jelas. Untuk lebih mudah dipahami, kita dapat analogikan cloud computing seperti layanan listrik PLN. Kita semua tentu adalah para pemakai listrik dalam kehidupan sehari-hari. Untuk bisa menikmati listrik, kita tidak perlu mendirikan infrastruktur pembangkit listrik sendiri kan? yang perlu kita lakukan adalah mendaftar ke PLN, dan kita tinggal bayar biaya listrik berdasarkan jumlah penggunaan kita tiap bulan. Saat kita butuh daya tambahan karena suatu tujuan khusus (misal-nya kita ada acara nikahan), kita tinggal bilang ke PLN untuk tambah daya, dan suatu saat nanti ketika ingin turun daya lagi, kita tinggal bilang juga ke PLN. Bisa dikatakan penambahan daya listrik ini sifat-nya "elastis" dan (harus-nya) bisa dilakukan segera. Ketika memakai layanan listrik dari PLN, kita tidak perlu pusing untuk memikirkan bagaimana PLN memenuhi kebutuhan listrik kita, bagaimana ketika mereka ada kerusakan alat, bagaimana proses perawatan alat-alat tersebut, dsb. Inti-nya kita cukup tahu bahwa kita bisa menikmati listrik dan berkewajiban membayar biaya tersebut tiap bulan, sedangkan PLN sendiri berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan kita berdasarkan level layanan mereka.

Analogi layanan listrik PLN diatas, dapat menjadi sedikit gambaran mengenai Cloud Computing, dimana Cloud Computing ini bertugas untuk memberikan layanan dan kita adalah user/pemakai dari layanan tersebut. Kita tidak perlu pusing memikirkan bagaimana mereka (penyedia layananan Cloud Computing) menyedikan layanan tersebut, yang penting mereka bisa memberikan standar layanan sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Untuk biaya layanan kita tinggal bayar berdasarkan pemakaian. Saat kita butuh tambahan layanan, kita bisa meminta segera penambahan layanan tersebut, dan juga sebalik-nya ("elastis"). Google Drive dan Windows Azure merupakan contoh dari layanan cloud computing yang mudah kita jumpai. 

Karakteristik Cloud Computing
Menurut NIST (National Institute of Standards and Technology), terdapat 5 karakteristik sehingga sistem tersebut disebut Cloud Computing, yaitu :
1. Resource Pooling Pihak penyedia layanan (sevice provider) menggunakan sumber daya komputasi yang dimiliki seperti : memory, CPU, storage, bandwidth, network dan lain sebagainya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (service costumer). Sumber daya komputasi yang diberikan berupa virtual, dimana virtual yang disediakan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
2. Broad Network Access Layanan cloud computing yang disediakan oleh service provider dapat diakses dari berbagai perangkat yang support dengan internet seperti : tablet, laptop, computer dan lain sebagainya.
3. Measured Service Menyediakan layanan untuk memantau, mengontrol dan mengoptimalkan penggunaan beberapa sumber daya komputasi (resource) yang digunakan seperti : memory, CPU, storage, bandwidth, network dan lain sebagainya. Sehingga menciptakan keterbukaan antara penyedia layanan dengan pelanggan.
4. Rapid Elasticity Pelanggan bisa menggunakan layanan sesuai dengan keinginannya baik itu menaikan dan menurunkan layanan tersebut. Kapasitas layanan cloud computing biasanya tidak terbatas, oleh karena itu pelanggan bisa memilih layanan setiap saat.
5. Self Service Layanan cloud computing yang diberikan kepada pelanggan agar bisa dikonfigurasi secara mandiri kemampuan komputasi yang diinginkan melalui sebuah sistem. Jadi proses konfigurasi tidak perlu interaksi dengan pihak penyedia layanan.


22 February 2015

Perangkat Lunak Untuk Konfigurasi IMS Huawei


Untuk melakukan konfigurasi pada perangkat IMS Huawei yang diperlukan beberapa perangkat lunak, diantaranya yaitu : OMU, iManager M2000 Client, iCG Client, SPG2800 Web Client, dan U-Path. Berikut penjelasan dari beberapa perangkat lunak yang digunakan berdasarkan pengalaman dan pemahaman saya selama kerja praktek tahun lalu, jadi mohon dikoreksi bila ada kesalahan.

A. OMU
OMU menyediakan interface MML (Man-Machine Language) kepada admin untuk mengelola dan memelihara sistem. Sebagai contoh, OMU menyediakan pengelolaan dan pemeliharaan data yang diperlukan untuk operasi sistem, serta memonitoring perangkatkinerjapengukuran data, dan alarm informasi.OMU melakukan tugas-tugas O&M (Operation and Maintenance) dalam mode C/S (Client/Server). Gambar di bawah ini menunjukkan struktur dari OMU Huawei :


OMU bekerja dalam mode Server / Client. OMU Client terhubung dengan OMU Server dan bekerja pada mode Client. OMU Server mengelola peralatan dan menyediakan interface eksternal, sedangkan OMU Client menyediakan GUI yang user-friendly dengan bantuan informasi online. GUI memungkinkan pengguna untuk menanyakan arti dan kegunaan dari command yang ada.

OMU Server
OMU Server melakukan fungsi-fungsi spesifik berikut untuk mengelola layersession controldanbearer control IMS :

  • Menerima dan menganalisis pesan manajemen jaringan, sepertialarm pengolahan pesan dan pesan manajemen kinerja, dan mengirimkan hasil pengolahan ke modul.
  • Mengumpulkan dan menganalisis hasil.
  • Kontrol akses keamanan, seperti hak operator.
  • Menyediakan interface untuk mengakses Element Management System (EMS) untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan manajemen peralatan dan pemeliharaan.

OMU Client
IMS menyediakan OMU Client yang berbasis GUI dan MML untuk memanajemen dan pemeliharaan peralatan. OMU Client melaksanakan fungsi-fungsi spesifik berikut :

  • Manajemen Konfigurasi.
  • Pemeliharaan Layanan.
  • Pengukuran Kinerja.
  • Layanan Tracing.
  • Manajemen Keamanan.
  • Manajemen Kesalahan.


B. iManager M2000 Client
iManager M2000 Client menyediakan fungsi O&M (Operation and Maintenance) yang lebih efisien dan mudah digunakan, termasuk didalamnya fungsi network health checks, remote upgrades, batch upgrading NEs, automatic base station planning, dan maintenance-mode alarm setting. iManager M2000 Client berfokus pada “Intelligent O&M” yaitu meningkatkan efisiensi manajemen jaringan dan perfomansi kualitas jaringan secara keseluruhan dalam pengelolaan elemen jaringan mobile, salah satu contohnya adalah IMS.



C. iCG Client
IMS Charging Gateway (iCG) adalah software yang berfungsi sebagai Charging Collection Function (CCF) yang menyediakan GUI user-friendly. Dengan iCG Client dapat admin mencari dan query file Accounting Requests (ACRs) dan Call Details Records (CDRs), serta dapatmeng-upload file CDR ke sistem billing.




D. SPG2800 Web Client
SPG2800 (Service Provosioning Gateway) adalah layanan provisioninggateway universal yang menyediakan antarmuka layanan provisioning untuk sistem BSS dari carrier. Ketika SPG2800 menerima permintaan layanan dari BSS melalui NorthBound Interface (NBI), ia mengubah permintaan tersebut ke satu atau lebih permintaan layanan spesifik ME dan mengirimkannya ke ME yang sesuai melalui SouthBound Interface. Setelah SPG2800 menerima hasil pengolahan layanan dari ME ini, kemudian hasilnya akan  dienkapsulasi dan dikirimkan ke BSS.


Perangkat lunak berbasis web dengan GUI user-friendly ini memungkinkan seorang admin untuk mengirimkan perintah penyediaan layanan ke semua MEs (Managed Elements) yang terhubung dengan SPG2800 seperti HSS, ENUM Server , ATS, dan Application Server pendukung seperti MediaX dan RCS. Admin dapat mengkonfigurasi pelanggan melalui SPG2800 Web Client dari menambah, menghapus, hingga memodifikasi pelanggan IMS.
Fungsi SPG adalah sebagai berikut :
1. System Management terdiri dari :

  • Security Management : meliputi Personal Information Management, Security Policy, dan User Management.
  • Pada User Management memungkinkan kita untuk menambah atau menghapus akun dan set password dari user. Selain itu terdapat BSS Access Management (SPG mengontrol akses dari pengguna BSS ke SPG melalui ACL.
  • Local Configuration Management : meliputi parameter sistem control.
  • License Management : memungkinkan kita untuk load lisensi dan query atribut lisensi dari software SPG.
  • Log Management : memungkinkan kita untuk query log pada SPG2800.
  • Space Management : untuk memanajemen data mengenai table spaces dalam database, termasuk system logs, security logs,dan service logs.

2. Service Configuration terdiri dari :

  • ME Management : untuk manajemen ME. Termasuk dalam konfigurasi data untuk interworking dengan ME.
  • SPG berkomunikasi dengan ME melaui SBI dan alamat IP.
  • Service Provisioning Management : Importing, exporting,removing, dan activating service flow.
  • Policy Management : untuk manajemen User Policy

3. Service Provisioning membutuhkan paket plug-in AS yang diinstall pada SPG.
4. Batch Management : memungkinkan kita untuk melakukan tugas batch pada suatu waktu melalui MML Commands.


E. U-Path


U-Path adalah software berbasis web dengan GUIuser-friendly yang diperuntukan untuk me-manage nomor-nomor pelanggan yang berada dalam suatu group centrex oleh satu account. Untuk login ke U-Path, dapat menggunakan beberapa account dan satu account hanya dapat me-manage satu group centrex saja. Dalam satu account terdapat satu nomor pelanggan yang dapat melakukan outgoing/incoming call melalui software Upath yang dinamakan nomor console.